Jenis-jenis Pompa Hydrant
Sistem pemadam kebakaran dengan memanfaatkan pompa hydrant memang sangat efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai jenis kebakaran. Seperti pada kebakaran yang terjadi di gedung-gedung, komplek pertokoan maupun fasilitas umum lainnya. Karena proses pemadaman dengan menggunakan pompa fire hydrant dapat dilakukan secepat mungkin. Fungsi Pompa Hydrant adalah untuk memindahkan air dalam tanki penampungan (reservoir) ke ujung pengeluaran atau pipa pemancar/nozzle. Pompa Hydrant terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
*) Pompa Jockey
Pompa jockey merupakan pompa yang fungsinya menjaga tekanan stastis dalam jaringan hydrant. Pompa jockey juga digunakan untuk memantau adanya kebocoran yang terjadi. Jadi ketika terjadi pengeluaran kecil atau kebocoran, maka pompa jockey akan bekerja otomatis untuk mengembalikan air pada tekanan semula yang telah direncanakan. Pompa jockey dirancang secara otomatis untuk bekerja saat salah satu katup pengeluaran dibuka atau bila terjadi kebocoran. Dan akan berhenti ketika katup ditutup.
*) Pompa Elektrik
Dalam sistem fire hydrant pompa elektrik merupakan pompa utama yang fungsinya sebagai penggerak utama air pada sistem hydrant. Pompa utama akan bekerja setelah kapasitas maksimal pompa jockey terlampaui. Pompa elektrik dirancang untuk hidup/ start dengan otomatis dan akan mati/ stop secara manual melalui tombol stop/reset pada panel kontrol sistem hydrant.
*) Pompa Disel
Merupakan pompa air yang bertenaga diesel. Fungsi utamanya sebagai pompa cadangan apabila pompa elektrik bermasalah. Seperti pada saat pemadaman listrik di lokasi kebakaran, sehingga pompa utama tidak bisa digunakan. Selain itu, ompa cadangan akan bekerja otomatis jika pompa utama bekerja melebihi kapasitas maksimal atau pompa utama mengalami kerusakan.